JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Jumlah korban jiwa setelah bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, terus bertambah. Hingga Sabtu, 13 Desember 2025, data BNPB mencatat total 1.006 orang dinyatakan meninggal dunia setelah banjir dan tanah longsor itu.
Aceh menjadi provinsi terdampak paling parah dengan total korban meninggal mencapai 414 jiwa. Sementara itu, Sumatera Utara mencatat 349 korban dan Sumatera Barat 242 korban. Selain korban meninggal, 217 warga juga masih dinyatakan hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengonfirmasi jumlah korban dan data pengungsi terus mengalami perubahan.
"Data kebencanaan tersebut ada yang berkurang dan ada yang bertambah. Dinamika data tersebut karena ada validasi dan identifikasi di lapangan," ungkapnya seperti dikutip Antara, Minggu, 14 Desember 2025.
Dampak bencana ini juga terlihat dari jumlah pengungsi. Di Aceh, angka pengungsi menurun dari 817 ribu menjadi 586 ribu orang karena sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing setelah banjir mulai surut.
Secara keseluruhan, pengungsi di 3 provinsi berkurang dari 884 ribu menjadi 654 ribu orang. Penurunan itu menjadi indikasi bahwa masyarakat mulai menata kembali kehidupan mereka pascabencana, meskipun masih banyak dari mereka ya ng memilih untuk bertahan di posko pengungsian.
BNPB bersama instansi terkait terus mempercepat distribusi logistik bagi korban bencana. Pada Sabtu, 13 Desember 2025, bantuan dikirim melalui berbagai jalur.
Sebanyak 16 pengiriman dilakukan melalui udara dengan total berat 11,3 ton. Sementara itu, 2 pengiriman menggunakan jalur darat seberat 3 ton, dan lima pengiriman melalui laut mencapai 47,4 ton.
Logistik bantuan sendiri mencakup berbagai kebutuhan pokok bagi korban bencana. Bantuan tersebut meliputi makanan, air bersih, obat-obatan, serta kebutuhan darurat lainnya untuk mendukung ribuan pengungsi yang berada di posko pengungsian sementara.
"Jika semua jembatan selesai, maka penyaluran bantuan ke wilayah bencana bisa lebih optimal." ujar Abdul Muhari.
BNPB turut menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat akan adanya hujan susulan yang berpotensi memicu longsor.
Oleh karena itu, tim tanggap darurat terus disiagakan agar penyaluran bantuan tidak terganggu dan warga terdampak dapat segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.