1 tahun disway

Anak “Fatherless”: Tantangan Tersembunyi di Balik Sosok Ayah yang Tak Terlihat

Anak “Fatherless”: Tantangan Tersembunyi di Balik Sosok Ayah yang Tak Terlihat

Ilustrasi Ayah dan Anak-Freepik-Freepik

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Terkait Hari Ayah 12 November 2025 hari ini, banyak anak di Indonesia yang tumbuh tanpa kehadiran Ayah dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini dikenal dengan istilah fatherless.

Dikutip dari laman resmi UGM, ugm.ac.id, sekitar 15,9 juta anak di Indonesia berpotensi tumbuh tanpa adanya peran Ayah dalam kehidupannya. Dari 15,9 juta itu, 4,4 juta anak tinggal di keluarga tanpa Ayah

Anak-anak fatherless bisa disebabkan oleh perceraian, kematian ayah, atau ayah yang bekerja jauh dan jarang hadir secara emosional. Meski terlihat sederhana, kondisi ini ternyata berdampak pada perkembangan anak, baik secara emosional maupun sosial.

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Jatim Tertinggi se-Pulau Jawa, Khofifah: Hasil Kolaborasi Semua Pihak

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Rahmat Hidayat SPsi MSc PhD menyebutkan, anak yang tumbuh tanpa figur ayah aktif cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah psikologis. Seperti rasa tidak percaya diri, kesulitan mengendalikan emosi, hingga gejala depresi.

Selain itu, anak-anak ini juga bisa mengalami penurunan motivasi belajar dan kesulitan membangun hubungan sosial yang sehat. Kehadiran emosional ayah meski jarang secara fisik tetap bisa membantu anak merasa dicintai dan dihargai.

BACA JUGA:Google Photos Hadirkan Fitur AI Baru, Bisa Edit dan Cari Foto Hanya dengan Bertanya

Fenomena fatherless banyak terjadi karena berbagai alasan. Ada ayah yang harus bekerja jauh atau lama, perceraian, atau kurangnya pemahaman tentang pentingnya peran ayah dalam pengasuhan. Para ahli menekankan. yang paling penting bukan hanya kehadiran fisik, tapi interaksi emosional yang hangat antara ayah dan anak.

BACA JUGA:12 Hari Ayah Nasional: Ucapan Singkat dan Menyentuh Hati, Bagikan ke Sosok Paling Berhargamu!

Meski ada tantangan, anak-anak fatherless tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan baik apabila mendapat dukungan dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan keluarga antara lain meningkatkan komunikasi dengan anak, memberi perhatian dan waktu berkualitas, atau menyediakan figur pengganti positif melalui mentoring atau konseling.

BACA JUGA:Bocoran Ungkap Samsung S26 Edge Batal, Digantikan S26 Plus

Kehadiran ayah tidak selalu tentang materi atau fisik, tapi tentang perhatian, cinta, dan komunikasi. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak fatherless tetap dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan berdaya. Fenomena ini mengingatkan masyarakat bahwa peran ayah sangat penting dalam membentuk generasi yang sehat dan bahagia.

 

Sumber: https://ugm.ac.id/