1 tahun disway

5 November Hari Kesadaran Stres Nasional: Sebuah Refleksi Kesehatan Mental Era Digital

5 November Hari Kesadaran Stres Nasional: Sebuah Refleksi Kesehatan Mental Era Digital

Wanita muda yang stres bekerja di laptop di kantor yang sibuk . Wanita muda merasa kewalahan dan stres saat bekerja dengan tekun di laptop di lingkungan kantor yang ramai dan penuh aktivitas.-Noko Ltd-getty images

MALANG, DISWAY.MALANG.ID--Setiap tahun, pada Rabu pertama bulan November, yang pada tahun 2025 ini jatuh pada 5 November, dunia memperingati National Stress Awareness Day (NSAD) atau Hari Kesadaran Stres Nasional. Pengertian nasional itu awalnya berlaku di Inggris pada 1998. Namun dalam perkembangannya event ini mengglobal.

Hari Kesadaran Stres Nasional digagas oleh Carole Spiers, ketua Asosiasi Manajemen Stres Internasional (ISMA). Perayaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran mengenai tekanan hidup dan dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental. 

NSAD didirikan untuk mengajak individu dan organisasi menyadari, stres bukan hanya 'bagian normal' dari kehidupan sehari-hari. Namun, bisa menjadi pemicu gangguan kesehatan bila dibiarkan tanpa manajemen yang tepat. 

Hari ini biasanya diposisikan di tengah rangkaian International Stress Awareness Week (ISAW) yang berlangsung selama awal November. 

BACA JUGA: 10 Oktober Hari Kesehatan Mental Sedunia, WHO dan WFMH Serukan Akses Layanan Kesehatan Mental

Mengapa Penting Saat Ini

  • Teknologi, tuntutan pekerjaan, dan kecepatan hidup modern membuat banyak orang mengalami stres kronis atau bisa dikatakan sebagai stres yang terus-menerus tanpa jeda.
  • Stres kronis bisa berdampak buruk. Seperti halnya tekanan darah tinggi, gangguan tidur, gangguan kognitif, hingga gangguan emosional.
  • Peringatan hari ini mengajak kita berhenti sejenak. Terutama untuk mengenali stressor (penyebab stres), mengambil langkah kecil untuk manajemen. Serta membangun budaya kesehatan mental di masyarakat dan tempat kerja.

Beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan oleh individu maupun organisasi dalam menghadapi stress adalah dapat melakukan self-check dan identifikasi faktor stres dalam kehidupan. 

Anda juga dapat mempraktikkan teknik relaksasi. Seperti halnya pernapasan dalam, meditasi, jalan santai. Bangun lingkungan kerja dan komunitas yang mendukung kesehatan mental. Melalui komunikasi terbuka, penghargaan, dan fleksibilitas. 

Selain itu melakukan edukasi dan kampanye yang memiliki program pendukung. Seperti berbagi cerita, mengurangi stigma, membuka ruang diskusi soal stres dan kesehatan mental. Hal tersebut tentunya akan membuat orang akan jauh lebih peduli akan Kesehatan mental mereka, terutama dalam pengelolaan stress.

BACA JUGA: Use Your Common Sense Day: Mengajak Kita Bernapas, Tenang, dan Berpikir Jernih di Era Badai Informasi

Pada  era digital dan global, tekanan bisa datang dari mana saja. Seperti halnya pekerjaan, studi, sosial, hingga ekonomi. 

Di area Malang Raya yang didominasi mahasiswa maupun masyarakat Malang Raya yang aktif berkegiatan, peringatan ini adalah pengingat:

  • Jangan anggap stres sebagai hal yang 'wajar saja'.
  • Cari waktu untuk istirahat, refleksi, dan detoks mental.
  • Komunitas bisa memfasilitasi ruang terapi ringan, peer support, atau workshop manajemen stres.

National Stress Awareness Day bukan hanya simbol kalender, ini adalah panggilan untuk bertindak. Mengelola stres bukan berarti menghindarinya sepenuhnya, tetapi menghadapi dengan bijak, sadar, dan aktif. 

Karena ketika kita sehat secara mental, produktivitas meningkat, hubungan makin kuat, dan kualitas hidup pun membaik.

Sumber: study international