1 tahun disway

Menarik! 3 Agustus diperingati Hari Dahi Jenong: Merayakan Dahi Lebar sebagai Tanda Kecantikan

Menarik! 3 Agustus diperingati Hari Dahi Jenong: Merayakan Dahi Lebar sebagai Tanda Kecantikan

Ilustrasi dahi jenong--iStockphoto

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Hari ini, 3 Agustus, adalah hari yang istimewa bagi banyak orang di seluruh dunia. Ditetapkan sebagai Hari Dahi Jenong atau Hari Dahi Lebar, peringatan ini didedikasikan untuk merayakan dan menghargai keindahan serta keunikan dari dahi yang lebar.

Lebih dari sekadar perayaan, momen ini adalah sebuah gerakan penting untuk mengubah persepsi dan mendorong setiap individu agar mencintai serta menerima diri mereka seutuhnya.

Selama bertahun-tahun, dahi lebar sering kali dianggap sebagai kekurangan atau fitur yang tidak menarik oleh sebagian orang.

Namun, Hari Dahi Jenong hadir untuk menantang pandangan tersebut, mengajak kita semua untuk melihat dahi yang lebar sebagai sebuah keindahan yang istimewa, bukan sebagai kelemahan.

Jejak Sejarah: Dahi Lebar sebagai Simbol Kecantikan dan Kekuasaan

Sejarah mencatat bahwa dahi lebar sebenarnya telah lama dihargai, bahkan dianggap sebagai tanda kecantikan, kecerdasan, dan kekuasaan di berbagai budaya dan era.

Salah satu bukti paling awal dapat ditemukan dalam seni Renaisans di tahun 1300-an. Lukisan ikonik Santa Yustina dari Padova menggambarkan sosok suci tersebut dengan dahi lebar yang dianggap sebagai simbol kecantikan yang anggun, melengkapi keindahan pakaian dan perhiasan yang dikenakannya.

Tren ini semakin menguat pada abad ke-16, berkat sosok Ratu Elizabeth I. Sang ratu mempopulerkan gaya dahi lebar yang indah, menjadikannya standar kecantikan di masanya.

Banyak perempuan di Inggris saat itu bahkan rela meniru gaya sang ratu dengan mencukur garis rambut mereka secara permanen demi mendapatkan dahi yang lebar.

Bukan hanya di Barat, kepercayaan umat Hindu sejak ribuan tahun lalu juga menganggap dahi lebar sebagai tanda kesuksesan dan keberuntungan, sebuah pandangan yang tercermin dalam berbagai teks dan tradisi keagamaan mereka.

Di era modern, dahi lebar terus menemukan tempatnya sebagai bagian tak terpisahkan dari standar kecantikan yang beragam.

BACA JUGA:3 Agustus Hari Peduli Sindrom Cengkeh, Masalah Kelainan Genetik yang Kerap Terabaikan

Pada tahun 1993, aktris ternama Christina Ricci muncul di layar lebar dan memukau publik dengan dahi lebarnya yang sempurna, membuktikan bahwa kecantikan tidak terbatas pada satu standar saja.

Puncaknya, pada tahun 2019, penyanyi global dan ikon mode Rihanna secara terbuka dan dengan bangga mengungkapkan kecintaannya pada dahi lebarnya.

Pengakuan ini bukan hanya memicu perbincangan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi jutaan penggemarnya untuk merasa bangga dengan keunikan diri mereka.

Sumber: national day calendar