1 tahun disway

Hari Menara Suar Nasional 22 September: Cahaya yang Tak Pernah Padam dari Warisan Maritim Indonesia

Hari Menara Suar Nasional 22 September: Cahaya yang Tak Pernah Padam dari Warisan Maritim Indonesia

Ilustrasi menara suar--foto: hubla.dephub.go.id

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Setiap tanggal 22 September, Indonesia memperingati Hari Menara Suar Nasional, sebuah momentum untuk menghargai warisan maritim negeri kelautan kita. Hari ini bukan hanya perayaan simbolik, tapi pengingat nyata akan pentingnya menara suar sebagai pemandu lautan yang tetap bersinar, serta menemani kapal dalam melintasi malam dan badai.

Melalui peringatan ini, pemerintah berharap masyarakat memahami bahwa menara suar bukan sekadar bangunan lama, tetapi bagian dari infrastruktur maritim yang masih sangat diperlukan. 

Sejarah dan Peran Menara Suar

Menara suar atau mercusuar adalah menara dengan lampu sorot yang dirancang untuk membantu navigasi laut. Fungsinya sangat penting, yaitu membantu kapal mengetahui posisi mereka, menghindari bahaya seperti karang atau perairan dangkal, serta menjadi penanda arah menuju daratan atau pelabuhan.

Di Indonesia, peringatan Hari Menara Suar pertama kali diadakan sejak tahun 2015. Negara telah memiliki sekitar 285 menara suar yang tersebar di berbagai wilayah, dikelola oleh 25 Kantor Distrik Navigasi.

Salah satu menara suar tertua yang masih berdiri hingga sekarang adalah Menara Suar Willem’s Toren di Pulau Breueh, Aceh, yang dibangun tahun 1875. Bangunan ini tak hanya bersejarah secara arsitektural, tapi tetap memegang fungsi navigasi hingga hari ini.

Simbol dan Warisan Maritim dan Ketahanan

Menara suar di Indonesia menjadi simbol ketahanan dan inovasi dalam sistem navigasi maritim. Meski sudah ada sejak zaman kolonial, banyak menara suar kini telah diperbaharui atau dilengkapi teknologi modern, misalnya integrasi sistem navigasi digital dan penggunaan lampu yang lebih efisien.

Dalam peringatan Hari Menara Suar ke-10 tahun lalu, Kementerian Perhubungan menggunakan tema “Cerlang Suar Penuntun Transportasi Laut Nusantara”, menekankan bahwa menara suar tidak sekadar berfungsi sebagai alat bantu navigasi, tapi juga bagian dari identitas dan warisan budaya bangsa.

BACA JUGA:Lewat Catur, Mahasiswa FEB UB Ini Bawa Merah Putih Berkibar hingga Sri Lanka

Pada Hari Menara Suar Nasional ini, kita diingatkan bahwa cahaya menara suar tak pernah padam. Ia terus memancar, melintasi gelapnya malam dan badai, menjaga keselamatan pelayaran, menjunjung kedaulatan, dan menjadi warisan budaya laut yang harus kita jaga bersama.

Semoga semakin banyak pihak yang peduli dan bekerja nyata agar setiap menara suar tetap bersinar, bukan hanya sebagai saksi sejarah, tapi sebagai penjaga masa depan maritim Indonesia.

Sumber: dephub.go.id