Menabung Jadi Identitas Baru Generasi Muda
Ilustrasi menabung ala generasi muda--
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Di era modern yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, menabung tak lagi sekadar urusan menyisihkan uang di akhir bulan.
Bagi generasi muda Indonesia, menabung telah berevolusi menjadi simbol identitas, cara mereka memaknai hidup, dan strategi untuk mengendalikan masa depan.
Jika generasi sebelumnya melihat tabungan sebagai “jaring pengaman”, generasi kini menjadikannya peta arah yakni mau ke mana mereka melangkah, mimpi apa yang ingin dikejar, dan stabilitas seperti apa yang ingin dibangun.
Milenial: Stabilitas dan Investasi pada Diri
Milenial yang tumbuh di masa penuh ketidakpastian ekonomi, krisis moneter, hingga perubahan pasar kerja memiliki prioritas yang lebih konservatif.
Mereka memandang tabungan sebagai kunci untuk menjaga stabilitas jangka panjang.
Data survei IDN Research Institute menunjukkan, sebanyak 58 persen Milenial memilih menabung untuk pendidikan dan pengembangan keterampilan diri.
Hal ini sejalan dengan kebutuhan mereka untuk terus adaptif, memperkuat kompetensi, dan membuka peluang lebih baik di dunia kerja maupun bisnis.
Tak hanya itu, sebagian Milenial juga menempatkan tabungan sebagai cadangan untuk kebutuhan rumah tangga, investasi masa depan, hingga dana darurat.
Bagi mereka, menabung bukan soal gaya hidup, melainkan cara bertahan sekaligus menyiapkan “pegangan” agar tetap kokoh di tengah badai.
Gen Z: Mengejar Tujuan Personal dan Ekspresi Diri
Berbeda dengan Milenial, Gen Z lebih berorientasi pada tujuan pribadi dan ekspresi diri.
Generasi yang lahir di era digital ini melihat tabungan sebagai medium untuk mewujudkan mimpi-mimpi konkret dalam hidup.
Sebanyak 79 persen Gen Z menjadikan tabungan sebagai modal menikah atau membeli rumah, jauh lebih tinggi dibanding Milenial yang hanya 51 persen.
Gen Z juga tercatat lebih berani menaruh tabungan pada bisnis dan usaha mandiri, memperlihatkan semangat kemandirian finansial mereka.
Yang menarik, dalam urusan pengalaman hidup, Gen Z lebih dominan. 40 persen dari mereka menabung untuk traveling, liburan, atau sekadar menambah pengalaman baru, dibanding Milenial yang hanya 26 persen.
Sumber: idn research institute
