1 tahun disway

Racun Lebah Madu Diyakini Efektif untuk Melawan Sel Kanker Payudara

Racun Lebah Madu Diyakini Efektif untuk Melawan Sel Kanker Payudara

--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID - Racun lebah madu menunjukkan potensi luar biasa sebagai agen terapi untuk melawan sel kanker payudara, terutama jenis yang paling agresif. 

Penelitian yang dilakukan di Harry Perkins Institute of Medical Research di Perth, Australia, menunjukkan bahwa racun lebah, khususnya senyawa aktifnya yang disebut melittin, dapat secara selektif membunuh sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya. 

Racun Lebah Madu Menyerang Sel Kanker

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Ciara Duffy dari Harry Perkins Institute of Medical Research dan University of Western Australia, menemukan bahwa racun lebah madu dapat secara signifikan dan cepat mengurangi viabilitas sel kanker payudara triple-negative dan HER2-enriched.

Kedua jenis kanker ini dikenal sangat agresif dan sulit diobati dengan terapi konvensional.

Temuan kunci dari penelitian ini adalah:

 * Selektivitas: Racun lebah madu dan melittin dapat membunuh sel kanker dengan cepat dan efektif, namun tidak memiliki efek signifikan pada sel-sel normal pada konsentrasi yang sama.

 * Mekanisme Kerja: Melittin bekerja dengan cara melubangi membran sel kanker dalam waktu 60 menit. Ini tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga mengganggu jalur sinyal kimiawi yang esensial untuk pertumbuhan dan reproduksi sel kanker.

 * Potensi Kombinasi: Para peneliti juga menemukan bahwa melittin dapat digunakan bersama dengan obat kemoterapi lain seperti docetaxel. Kombinasi ini sangat efektif dalam mengurangi pertumbuhan tumor pada tikus, menunjukkan potensi besar untuk terapi kombinasi di masa depan.

Penelitian Lanjutan Mengurangi Efek Toksik

Meskipun penelitian awal yang menemukan potensi racun lebah madu dipimpin oleh Dr. Ciara Duffy, nama Dr. Edina Wang dari Epigenetics Lab di Harry Perkins Institute of Medical Research juga sangat relevan. 

Penelitian Dr. Wang berfokus pada pengembangan dan rekayasa melittin yang ditargetkan untuk pengobatan kanker payudara.

Dr. Edina Wang menyebutkan bahwa melittin yang diisolasi dari racun lebah, dalam bentuk alami, terlalu toksik untuk digunakan sebagai pengobatan langsung karena dapat merusak jaringan sehat. 

"Dengan hanya satu suntikan, kami mengamati kematian sel kanker dalam enam jam dan efek terapeutiknya bertahan hingga satu minggu," katanya dilansir dari Newsweek, Rabu 10 September 2025.

Oleh karena itu, penelitiannya berupaya merekayasa melittin menjadi bentuk yang dapat diinjeksikan langsung ke aliran darah secara aman dalam studi praklinis. Rekayasa ini bertujuan agar melittin dapat secara spesifik menargetkan sel kanker dan memberikan efek terapeutik yang optimal dengan efek samping minimal.

Epigenetika adalah bidang yang mempelajari perubahan pada ekspresi gen yang tidak melibatkan perubahan pada sekuens DNA itu sendiri. Dr. Edina Wang, sebagai peneliti di bidang ini, kemungkinan besar mengeksplorasi bagaimana racun lebah madu, atau melittin yang direkayasa, dapat memengaruhi pola ekspresi gen pada sel kanker untuk menghambat pertumbuhannya. 

Penelitiannya merupakan langkah penting dari penemuan awal menuju aplikasi klinis yang aman dan efektif.

Kesimpulan dan Harapan

Sumber: disway news network