1 tahun disway

Merdeka Pendidikan: Mimpi Panjang yang Mulai Nyata

Merdeka Pendidikan: Mimpi Panjang yang Mulai Nyata

Rino (kiri) saat melakukan pod cast dengan tim Disway.id--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -- Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, pemerintah sedang mempersiapkan segala bentuk upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu yang digalakkan: program Merdeka Pendidikan.

Menurut Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO (Presidential Communucation Ofice), Noudhy Valdryno, peringatan Hari Kemerdekaan tahun ini diharapkan bisa melahirkan suatu momentum bagi bangsa Indonesia.  

"Kita ingin merubah ketidakberuntungan menjadi keberuntungan. Dengan program-program unggulan Pak Prabowo," ujarnya saat berbincang santai (podcast) dengan tim Disway.id di Kantor PCO, Rabu (13/8).

Rino--begitu Noudhy Valdryno biasa disapa-- bercerita, ada beberapa program dari kantor Komunikasi Kepresidenan yang fokus untuk mendiseminasikannya kepada masyarakat. Paling tidak ada lima rancangan.

Yakni,  Merdeka Gizi yang diwujudkan dalam program makan bergizi gratis. Ada Merdeka Kesehatan, diwujudkan dalam bentuk program pemeriksaan kesehatan gratis. Lalu,  Merdeka Pendidikan dengan program-program sekolah rakyat dan lain-lain. Ada juga Merdeka  perumahan. 

"Nah Merdeka terakhir saya rasa paling penting, Merdeka Ekonomi. Jadi kemarin saya sempat berbicara di forum ketika saya bilang Merdeka Ekonomi. Ini paling penting, karena sedang ada fenomena-fenomena seperti Rojali, Rohana, dan lain-lain," katanya.

BACA JUGA:Kesehatan Diusulkan Jadi Kurikulum Wajib di Sekolah, Mulai dari SD hingga SMA

Pendidikan sebagai  Leapfrog

Secara khusus, Rino menyoroti soal Merdeka Pendidikan. Dia menyebut, pendidikan adalah leapfrog--lompatan menuju Indonesia Emas 2045. Bukan mimpi yang muncul mendadak di pagi 1 Januari 2045, melainkan kerja panjang dari sekarang.

"Merdeka Pendidikan ini bukan hanya akses terhadap pendidikan, tapi Pak Prabowo itu memikirkan. Ini ada tiga program. Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Sekolah Garuda Transformasi, tambah lagi sekarang Revitalisasi Sekolah-Sekolah," ungkapnya.

Sekolah Rakyat jadi tombaknya. Targetnya jelas: memutus rantai kemiskinan di keluarga-keluarga desil 1 dan 2. Konsepnya full boarding school--asrama penuh. Negara mengambil alih peran sebagai orang tua kedua. 

Tidak mudah, kata Rino, membujuk orang tua melepas anaknya tinggal di sekolah. Positifnya, para orang tua paham: ini investasi masa depan.

Dia memaparkan, di NTT, di Jabodetabek, lebih dari 100 titik sudah berjalan. Ada yang menampung 100 siswa, ada yang 1.000. 

Sekolah-sekolah itu dilengkapi dengan lapangan sepak bola, lapangan tenis, fasilitas olahraga dan seni."Anak-anak kita nggak semua jago matematika. Mungkin bakatnya bola, musik, atau sains. Semua harus difasilitasi," ujar Rino.

Rino juga menjelaskan tentang Sekolah Garuda. Yakni, sekolah untuk anak-anak bertalenta tinggi di bidang STEM--yang dibina dengan kurikulum internasional supaya bisa masuk ke universitas top dunia. Standarnya ketat. "Bukan cuma lulus pintar, tapi siap bersaing di level global," jelasnya. (*)

Sumber: