1 tahun disway

11 Juli Memperingati Hari Populasi Sedunia, Mendukung Generasi Muda Bisa Membentuk Keluarga Sesuai Keinginan

11 Juli Memperingati Hari Populasi Sedunia, Mendukung Generasi Muda Bisa Membentuk Keluarga Sesuai Keinginan

Poster 'People Highlight' yang dirilis PBB dalam rangka Hari Populasi Sedunia 2025--un.org

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Setiap tanggal 11 Juli, dunia memperingati Hari Populasi Sedunia sebagai momentum untuk menggugah kesadaran kolektif terhadap isu-isu kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan manusia. 

Peringatan ini bermula dari momen bersejarah "Hari Lima Miliar" pada 11 Juli 1987, ketika populasi dunia diperkirakan menyentuh angka lima miliar jiwa.

Melihat pentingnya dinamika pertumbuhan penduduk, Majelis Umum PBB menetapkan Hari Populasi Sedunia lewat resolusi 45/216 pada Desember 1990. 

Sejak saat itu, peringatan ini menjadi ajang tahunan untuk mendorong dialog tentang tantangan dan solusi kependudukan secara global.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malang Raya Per 11 Juli, Prediksi Dominasi Cerah dan Berawan dengan Udara Sejuk

Tema Peringatan 2025

Tahun 2025 ini, tema yang diusung adalah “Empowering young people to create the families they want in a fair and hopeful world”. 

Tema tersebut menyoroti populasi muda sebagai generasi terbanyak saat ini. Namun juga sebagai kelompok yang paling terdampak oleh tekanan sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam merencanakan masa depan mereka, termasuk membangun keluarga.

Berbagai tekanan itulah yang dinilai menjadi salah satu penghambat generasi muda untuk membemtuk keluarga sebagaimana yang mereka inginkan. Generasi muda harus mempertimbangkan faktor ekonomi termasuk kemampuan untuk menyediakan pendidikan dan akses kesehatan, sebelum memutuskan unyuk memiliki anak.

Itu sebabnya, menyambut Hari Populasi Sedunia tahun ini, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan ajakan untuk mendukung generasi muda agar bisa membentuk keluarga seperti yang diinginkan. Ini sesuai tema peringatan Hari Populasi Sedunia tahun ini.

"Mari kita mendukung generasi muda untuk membangun masa depan sesuai tujuan hidup mereka secara adil, damai dan penuh harapan," pesan Sekjen PBB di laman PBB www.un.org.

Penurunan Pertumbuhan Penduduk

Setelah fase laju pertumbuhan penduduk yang cepat sampai pertengahan abad 20, terjadi anomali pada awal abad 21. Laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan drastis.

Pada awal tahun 1970-an, wanita rata-rata memiliki 4,5 anak; pada tahun 2015, tingkat kesuburan dunia telah turun menjadi di bawah 2,5 anak per wanita. Pada tahun ini, angka tingkat kesuburan diperkirakan akan menurun hingga 2,2.

Menurut laporan Dana Kependudukan PBB (UNFPA), penurunan angka kesuburan dunia saat ini bukan semata karena preferensi, melainkan banyaknya hambatan struktural yang menghalangi kaum muda untuk memiliki anak sebanyak yang mereka inginkan. 

Ini mencakup akses terbatas terhadap layanan kesehatan reproduksi, ketidaksetaraan gender, tekanan ekonomi, dan dampak krisis iklim.

Sumber: un.org