13 Juni, Momentum Global Mengangkat Suara Penyandang Albinisme
Albino adalah kelainan yang diturunkan dari orang tua yang albino atau memiliki gen albino--Freepik
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Setiap tahunnya, tanggal 13 Juni diperingati sebagai Hari Peduli Albinisme Sedunia (International Albinism Awareness Day).
Peringatan ini bukan sekadar hari di kalender, melainkan momen penting untuk menyuarakan perjuangan dan hak-hak penyandang albinisme yang masih sering terpinggirkan.
Penetapan hari ini berakar pada upaya panjang berbagai organisasi global, salah satunya National Organization for Albinism and Hypopigmentation (NOAH), yang bersama dengan PBB mendorong dunia internasional untuk lebih peduli terhadap kondisi ini.
Hingga akhirnya, pada 18 Desember 2014, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan 13 Juni sebagai hari kesadaran internasional untuk albinisme.
Peringatan ini juga mengabadikan peran penting Yusuf Mohamed Ismail Bari-Bari, diplomat asal Somalia yang secara vokal membela hak penderita albinisme.
Dalam pidato emosionalnya di hadapan tokoh dunia, termasuk Paus Fransiskus, ia mengecam tindakan kekerasan terhadap orang dengan albinisme, khususnya di Afrika, yang bahkan mencakup penganiayaan dan pembunuhan.
Apa Itu Albinisme?
Albinisme adalah kondisi genetik langka yang mengakibatkan minimnya atau tidak adanya pigmen melanin di kulit, rambut, dan mata.
Akibat kekurangan pigmen ini, penyandang albinisme sangat rentan terhadap sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
Banyak dari mereka mengalami gangguan penglihatan sejak lahir dan berada pada risiko tinggi terkena kanker kulit.
Tragisnya, di sejumlah negara berkembang, usia harapan hidup penderita albinisme hanya sekitar 30 hingga 40 tahun, terutama akibat paparan sinar matahari tanpa perlindungan yang memadai.
Tak hanya dari sisi medis, penyandang albinisme juga menghadapi tantangan sosial.
Di berbagai negara, mereka menjadi korban stigma, diskriminasi, kemiskinan, hingga kekerasan ekstrem.
Beberapa bahkan menjadi sasaran mitos berbahaya yang mengakibatkan pembunuhan keji.
Peringatan 13 Juni hadir sebagai panggilan nurani global, bahwa albinisme bukan kutukan, bukan hal yang memalukan, melainkan bagian dari keberagaman manusia yang harus dihormati dan dilindungi.
Tema 2025: Menuntut Hak, Melindungi Kulit, Menyelamatkan Hidup
Sumber: un.org
