1 tahun disway

Pemkab Malang Gandengan dengan UM Panen Padi Yang Diberi Pupuk Organik dari Limbah Lokal

Pemkab Malang Gandengan dengan UM Panen Padi Yang Diberi Pupuk Organik dari Limbah Lokal

Wabup Malang (dua dari kanan) ikut panen padi yang ditanam dengan menggunakan pupuk organik berbasis limbah --malangkab.go.id

LAWANG, DISWAYMALANG,ID-Uji coba penggunaan pupuk organik yang dibuat dari limbah lokal untuk tanaman padi di Kabupaten Malang berbuah hasil. Padi yang ditanam dengan pupuk hasil penelitian Tim Pusat Sains dan Rekayasa Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang (LPPM UM) ini mulai dipanen.

Panen dilakukan di lahan Penelitian Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang, Rabu (11/5) pagi. Wakil Bupati (Wabup) Malang Hj Lathifah Shohib mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang selaku mitra LPPM UM dalam uji coba ini, memimpin panen ini.

Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan, uji coba ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Malang untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Khususnya, dalam konteks peningkatan produktivitas pertanian tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat desa.

"Implementasi ini merupakan langkah konkret menuju pertanian yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan,” tutur Wabup.

Wabup juga menyebut kolaborasi Pemkab Malang dan UM ini menjadi contoh baik bagi sinergi lintas sektor dalam mendorong transformasi pertanian Indonesia. Khususnya jadi simbol nyata dari kemitraan strategis antara dunia akademik, komunitas, dan Pemerintah Daerah dalam mengembangkan inovasi di sektor pertanian.

“Inovasi penggunaan pupuk cair organik berbasis limbah lokal, diharapkantidak hanya menjadi solusi atas tantangan degradasi tanah dan ketergantungan terhadap pupuk kimia, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengelolaan limbah secara produktif dan bernilai ekonomi,” ucapnya.

Wabup berharap, hasil dari program ini tidak berhenti sampai di sini, namun dapat direplikasi di wilayah lain, diperluas penerapannya, serta terus dikembangkan melalui riset-riset lanjutan dan pendampingan yang berkelanjutan kepada petani.

“Mari kita jadikan momentum panen hari ini sebagai titik tolak semangat baru dalam membangun pertanian yang lebih maju, mandiri, dan modern,” pungkas Wakil Bupati Malang.

Dimulai Februari 

Pusat Sains dan Rekayasa LPPM memulai uji coba di Desa Sumber Ngepoh ini pada 25 Februari 2025. Dalam pelaksanaannya mereka juga bekerja sama dengan Kelompok Tani di wilayah Kabupaten Malang

Untuk uji coba, digunakan tiga varietas padi. Yakni, varietas  Sri Sendani (padi lokal), Inpari 32, dan PRB 08.

Pemilihan ketiga varietas ini dilakukan berdasarkan karakteristik unggul masing-masing, di antaranya ketahanan terhadap hama, produktivitas hasil panen, dan kesesuaian dengan sistem pertanian organik.

Menurut Eli Hendrik Sanjaya, S.Si., M.Si., Ph.D dari LPPM UM, uji coba ini bertujuan untuk mengidentifikasi varietas padi dan komposisi nutrisi organik yang paling cocok dikembangkan di wilayah Malang Raya. Melalui uji coba ini, lanjut dia, diharapkan dapat memberikan solusi bagi petani dalam meningkatkan hasil panen tanpa bergantung pada pupuk sintetis atau sering disebut sebagai pupuk kimia.

''Sehingga menghasilkan produk yang lebih sehat dan aman bagi lingkungan,” ujar Eli Hendrik Sanjaya, Ph.D saat awal uji coba, Februari lalu, dikutip dari aman um.ac.id.

Pada kegiatan uji coba ini, terdapat 18 macam variasi perlakuan dengan harapan didapatkan kondisi dan perlakuan dengan hasil terbaik. Dengan adanya uji coba ini, diharapkan metode pertanian organik semakin diterima dan diterapkan oleh petani lokal. Jika hasil uji coba menunjukkan keberhasilan yang signifikan, maka varietas yang paling unggul akan direkomendasikan untuk diperluas penggunaannya di wilayah Malang Raya dan dilanjutkan uji coba di seluruh Indonesia.

Sumber: malangkab.go.id