Sulit Temukan Jurnal untuk Tugas Kuliah? Coba Cek Keyword-nya Saat Mencari! Ini Tipsnya!

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Salah satu momen paling bikin mumet saat ngerjain tugas kuliah adalah ketika dosennya bilang, “Jangan lupa untuk tugas ini sertakan referensi / sumber jurnal ilmiah, ya. Minimal tiga, lima tahun terakhir, yang relevan.”

Kedengarannya gampang. Tapi pas buka Google Scholar, yang muncul malah penelitian mengenai topik yang tidak relevan / tidak bisa dijadikan referensi.

BACA JUGA:Sering Dapat Tugas untuk Melakukan Review Jurnal? Begini Cara Mengerjakannya dengan Benar!

Bisa jadi bukan karena jurnalnya tidak ada, tapi karena belum tahu keyword yang pas buat nyari.

BACA JUGA:Rekomendasi 9 Website untuk Pencarian Jurnal Internasional, Senjata Utama Penelitian Mahasiswa

Yuk, kita bedah!

1. Jangan Pakai Keyword Yang Terlalu Luas, Tambahkan Konteks

Kalau sedang mengerjakan tugas mata kuliah Strategi Komunikasi Digital misalnya, hindari keyword generik seperti “komunikasi online” atau “media sosial.” Terlalu luas dan tidak fokus. Coba gunakan kata kunci seperti: “strategi komunikasi brand di Instagram,” “engagement content Tiktok,” atau “digital PR strategy for millennials.”

Juga bisa tambahkan unsur target audiens atau jenis media dalam keyword, misalnya “kampanye digital untuk Gen Z” atau “video marketing di Youtube.” Kombinasi kata ini akan mempersempit hasil pencarian dan lebih relevan dengan topik tugas.

2. Ubah Emosi Jadi Istilah 

Misalnya, dalam tugas Psikologi Klinis yang membahas tentang kecemasan, banyak mahasiswa mencari dengan keyword “rasa cemas mahasiswa.” Ini terlalu kasual. Coba ganti dengan: “academic anxiety,” “coping mechanism in college students,” atau “test-related stress scale.”

Keyword dalam jurnal biasanya pakai istilah formal, termasuk nama skala pengukuran seperti DASS-21 atau STAI. Gunakan kata kunci tambahan seperti “intervention,” “study,” atau “assessment” untuk memperkuat pencarian.

3. Sertakan Pasal dan Istilah Yuridis Untuk Prodi Hukum

Tugas di mata kuliah Hukum Pidana misalnya tentang KDRT, jangan pakai keyword “kekerasan dalam rumah tangga” saja. Coba gunakan kata kunci seperti: “UU No. 23 Tahun 2004 tentang PKDRT,” “penegakan hukum terhadap pelaku KDRT,” atau “analisis yuridis kasus KDRT.”

Sumber: polyu