Digitalisasi Pendidikan, Mendikdasmen Sebut You Tube Bisa jadi Alternatif Sarana Belajar
Ilustrasi anak belajar secara online--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID --Tayangan pendidikan online lewat platform streaming seperti YouTube disebut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti bisa jadi alternatif mempermudah akses pendidikan bagi anak.
Menurut Mu'ti, YouTube merupakan salah satu media yang bisa memberikan informasi daring yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat.Termasuk, informasi pendidikan.
"Yang ditampilkan melalui YouTube sebagai salah satu dari penyedia informasi online yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat," kata Mu'ti saat peluncuran Gemini Academy dan Gerakan Edukreator di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (7/5)
BACA JUGA:Kemendikdasmen Luncurkan Program Gemini Academy, Siswa Belajar dengan Bantuan AI dan Coding
Mendikdasmen menyoroti masih banyaknya anak Indonesia yang tidak bisa belajar di sekolah formal. Disebutkannya rintangan yang harus dihadapi mereka berkaitan dengan berbagai macam, mulai dari kondisi keuangan hingga geografi.
"Keadaan geografis Indonesia yang sangat unik dan juga banyak wilayah Indonesia yang secara geografis tidak mudah dijangkau, maka banyak anak-anak yang mereka belum mendapatkan hak-haknya sebagaimana mestinya," tambahnya.
Hal ini lantas menjadi tantangan pihaknya dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua yang kini menjadi visi kementerian."Kami berusaha untuk setiap anak Indonesia di mana pun mereka berada, apa pun keadaan ekonominya, apa pun keadaan fisiknya, apa pun agamanya, mereka semuanya berhak untuk mendapatkan layanan yang bermutu," tandasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk memperbanyak dan mempermudah akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia. "Kami berusaha untuk dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak hanya mengembangkan kesempatan belajar melalui sekolah atau schooling, tetapi juga melalui belajar-belajar yang disajikan oleh berbagai media, termasuk yang ditampilkan oleh YouTube," cetusnya..
Ia pun mencontohkan kisah penggembala yang identik dengan seruling ketika di ladang, "Sekarang mungkin anak gembala bisa memegang HP, belajar, mengakses melalui Google dan YouTube."
Guru Harus Lebih Kreatif
Sejalan dengan itu, ia menegaskan perlunya meningkatkan kreativitas bagi para guru yang menjadi kreator yang memberikan materi pembelajaran lebih menarik dan bermanfaat."Inilah yang menjadi bagian penting dari upaya kita untuk bagaimana agar berbagai macam konten itu dapat berisi informasi-informasi yang memudahkan, bermanfaat, dan menyenangkan," terangnya. (*)
Sumber: disway news network
