Harga Emas Diprediksi Naik 15% pada 2026, Perak Tembus 30%
emas akan naik 8%–15%, sementara perak diperkirakan bertambah 20%–35% hingga 2026.-Wirestcok-Freepik--
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Harga emas diprediksi terus meroket pada Tahun Kuda Api 2026, seiring meningkatnya kekhawatiran global terhadap potensi krisis dolar Amerika Serikat.
Di tengah pergeseran sistem moneter dunia dan tren de-dolarisasi yang kian menguat, aset lindung nilai seperti emas dan perak kembali menjadi primadona, sementara bitcoin dan aset kripto mulai ikut terangkat sebagai alternatif penyimpan nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dilansir dari New York Times, harga bitcoin dan kripto anjlok sejak mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Oktober, sementara harga emas, perak, dan pasar saham justru melonjak.
Harga bitcoin saat ini bergerak di kisaran USD90.000 per bitcoin, turun dari rekor tertinggi USD126.000, sementara emas dan perak masing-masing telah naik 20% dan 64%, setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkap sebuah faktor pengubah permainan harga.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Turun Rp14 Ribu per Gram, Masih di Level Tertinggi
Kini, di tengah spekulasi yang diam-diam dipicu oleh Elon Musk bahwa ia mendukung bitcoin, emas, dan perak, ketiga aset tersebut diprediksi mencatat kenaikan besar hingga 2026, membuka jalan bagi lonjakan besar harga bitcoin.
Kenaikan Harga Emas di 2026
Ramnivas Mundada, Direktur Riset Ekonomi dan Perusahaan di GlobalData, dalam komentar melalui email memprediksi emas akan naik 8%–15%, sementara perak diperkirakan bertambah 20%–35% hingga 2026.
“Pergerakan ini tampaknya lebih dari sekadar aksi lindung nilai (safe haven) biasa; ini merupakan respons strategis dari institusi dan investor terhadap meningkatnya ketidakstabilan geopolitik, perlambatan ekonomi AS, berlanjutnya friksi perdagangan, serta tren de-dolarisasi yang semakin cepat.”
BACA JUGA:Nilai Transaksi Crypto Tembus Rp360 Triliun, Pintu dan JULO Ajak Pegawai Kantoran Melek Fintech
Miliarder Tesla Elon Musk turut menanggapi lonjakan harga perak dan menyebut situasi tersebut “tidak baik.”
“Perak dibutuhkan dalam banyak proses industri,” tulis Musk di X, menanggapi unggahan yang menyebut rencana China membatasi ekspor perak mulai awal 2026 sebagai “masalah yang lebih besar dari yang terlihat.”
Harga perak melonjak hingga hampir USD80 per ons untuk kali pertamanya pekan ini, naik 10% hanya dalam 24 jam, seiring reli emas dan logam mulia lainnya.
Sepanjang 2025, perak telah meroket hampir 150%, menempatkannya di jalur kenaikan tahunan terbesar sejak 1979.
Banyak pihak menunjuk ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada 2026, ketidakpastian tarif, dan meningkatnya risiko geopolitik sebagai pendorong reli. Meski sebagian lainnya menilai kebijakan China yang mewajibkan lisensi pemerintah bagi perusahaan pengekspor perak mulai 1 Januari 2026 sebagai faktor utama.
Sumber: disway.id
