Forum Sesepuh PBNU di Jombang Rekomendasi Pleno Penetapan Pj Ketum PBNU Disetop, Pak Nuh: Pleno Jalan Terus
KH Ma'ruf Amin menghadiri Rapat Forum Sesepuh dan Mustasyar Nahdlatul Ulama secara daring terkait dinamika yang sedang terjadi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Sabtu, 6 Desember 2025.--instagram--
JOMBANG, DISWAYMALANG.ID–Konflik Rais Aam versus Mantan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf terus bergulir. Pada Sabtu, 6 Desember 2025, sejumlah anggota Mustasyar (penasihat) PBNU hadir dan berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Dalam forum tersebut, hadir 7 dari total 30 orang anggota Mustasyar PBNU. Hadir secara daring melalui zoom antara lain KH Ma’ruf Amin, KH Abdullah Ubab Maimoen, dan Nyai Shinta Nuriyah Wahid. Sedangkan yang hadir secara fisik di Ndalem Kasepuhan Tebuireng adalah KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Jazuli, KH Said Aqil Siradj, dan Nyai Mahfudhoh Aly Ubaid.
Dalam forum tersebut, hadir juga Ketua Umum PBNU nonaktif, yakni KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Ia mengungkapkan, kehadirannya di Jombang adalah memenuhi panggilan para kiai sepuh.
"Apa pun nanti yang diminta saya siap, apa pun yang ditanyakan saya siap jawab," katanya seperti ditulis Antara.
Dalam forum tersebut, Gus Yahya mendapatkan kesempatan untuk memberikan penjelasan terkait berbagai hal yang dituduhkan kepadanya. Mulai tata keuangan organisasi, hingga kedekatan dengan jaringan pro-Israel. Kesempatan yang disebut Gus Yahya tidak pernah ia dapatkan dari Syuriah.
Gus Yahya juga membawa sejumlah dokumen untuk klarifikasi kepada para kiai sepuh. "Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal dari jalan penyelesaian," kata dia.
4 Kesimpulan Rapat Sesepuh NU di Jombang
Hasil rapat para kiai sepuh lantas dijelaskan oleh KH Ma'ruf Amin, Mustasyar PBNU sekaligus mantan Wakil Presiden RI. Ada empat kesimpulan yang dihasilkan:
- Forum sesepuh berpandangan bahwa proses pemakzulan ketua umum tidak sesuai dengan aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD/ART.
- Forum juga melihat adanya informasi terjadinya pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum, yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi secara menyeluruh.
- Forum merekomendasikan agar rapat pleno utk menetapkan Pj tidak diselenggarakan sebelum seluruh prosedur dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi.
- Forum sesepuh dan Musytasar Nahdlatul Ulama mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, menjaga ketertiban organisasi, dan menghindari langkah yang berpotensi memperbesar ketegangan.
Ma'ruf Amin menambahkan, forum meminta persoalan ini hendaknya diselesaikan melalui mekanisme internal NU, tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal, demi menjaga kewibawaan jam’iyyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa.
M Nuh: Pleno 9-10 Desember Tetap Dilaksanakan
Meski demikian, Dewan Syuriah PBNU tampaknya tidak akan menerima hasil keputusan ini. Rais Syuriah PBNU KH Mohammad Nuh alias Pak Nuh yang diutus untuk mengadiri rapat tersebut mengungkapkan bahwa forum sesepuh tidak bisa membatalkan rapat pleno pemilihan Pj Ketum PBNU yang akan digelar pada Selasa hingga Rabu, 9-10 Desember mendatang.
“Kami tetap menghormati saran dan masukan beliau yang hadir, baik secara daring maupun luring. Saran dan masukan kami perhatikan, tapi pengambilan keputusan tetap harus melalui mekanisme organisasi. Untuk itu, rapat pleno tetap dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan,” tegas Pak Nuh.
Sebab, menurut Pak Nuh, forum resmi untuk memberikan nasihat bagi Mustasyar adalah di Rapat Pleno.
Sumber: harian.disway.id
