Trofeo Fun Football “Water for Peace”: Legenda Persema Nyalakan Kembali Gairah Sepak Bola Malang
--
KLOJEN, DISWAYMALANG.ID — Semangat kebangkitan sepak bola Malang kembali bergema di Stadion Gajayana. Melalui gelaran Trofeo Fun Football “Water for Peace”. Tiga tim legendaris PDAM Legend Malang Raya, SAM FC, dan Persema Legend bertemu dalam ajang persahabatan penuh makna yang mengusung pesan perdamaian, kebugaran, dan silaturahmi lintas generasi.
Turnamen yang berlangsung Jumat (7/11) ini dibuka oleh Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, bersama Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi. Rtusan penonton ikut hadir, memadati tribun Stadion Gajayana.
Dalam sambutannya, Ali Muthohirin menegaskan bahwa kegiatan seperti ini bukan sekadar nostalgia. Melainkan simbol kebersamaan dan energi baru bagi sepak bola Malang.
Melalui kegiatan seperti ini, kata Ali, diharapkan olahraga di Kota Malang semakin maju dan berkembang.
“Trofeo ini adalah ajang silaturahmi para legenda Persema yang pernah berkiprah di Liga 1. Semangat sportivitas para legenda inilah yang harus menjadi inspirasi bagi pemain muda,” ujarnya.
Ali menambahkan, tema “Water for Peace” mengandung filosofi mendalam tentang pentingnya perdamaian dan kesejukan dalam olahraga. “Air itu menyejukkan dan menghubungkan kehidupan. Begitu juga olahraga, harus menjadi ruang yang menumbuhkan solidaritas dan harmoni,” imbuhnya.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menyoroti makna kebugaran dan kebersamaan dalam turnamen tersebut. Ia menilai Trofeo ini bukan hanya kegiatan rekreasi, melainkan juga sarana memperkuat komunikasi lintas generasi atlet.
“Trofeo ini bukan sekadar pertandingan, tapi juga dakwah dan silaturahmi. Para legenda yang bertanding hari ini menunjukkan semangat luar biasa dalam menjaga kebugaran dan persaudaraan,” ujarnya.
Baihaqi juga menegaskan komitmen Pemkot Malang dalam merawat fasilitas olahraga, termasuk Stadion Gajayana sebagai ikon sejarah sepak bola Malang. “Kami ingin Gajayana tetap hidup sebagai simbol perjuangan dan semangat olahraga warga Malang,” katanya.
Laga-laga persahabatan yang berlangsung menampilkan permainan klasik penuh nostalgia. Meskipun bertajuk “fun football”, para legenda tetap menunjukkan kemampuan terbaiknya dengan teknik khas era keemasan Persema. Sorak penonton, tawa, dan tepuk tangan mewarnai setiap momen pertandingan yang sarat kehangatan dan rasa bangga.
Di akhir acara, panitia menyerahkan trofi simbolik kepada seluruh peserta sebagai penghargaan atas semangat dan dedikasi mereka bagi sepak bola Malang.
“Nilai kebersamaan jauh lebih penting daripada sekadar kemenangan,” kata Baihaqi menutup kegiatan.
Trofeo Fun Football “Water for Peace” menjadi bukti bahwa Kota Malang tidak hanya kota pendidikan dan budaya, tetapi juga kota yang hidup oleh semangat olahraga dan persaudaraan. (ab)
Sumber:
