1 tahun disway

Longsor di Cilacap, 3 Warga Ditemukan Meninggal, 20 Orang Masih Hilang

Longsor di Cilacap, 3 Warga Ditemukan Meninggal, 20 Orang Masih Hilang

Tim gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pencarian korban di lokasi longsor Majenang, Cilacap. Medan berat dan tanah labil menjadi tantangan dalam upaya evakuasi.----disway news network

CILACAP, DISWAYMALANG.ID–Terjadi bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bencana yang dipicu curah hujan tinggi dan kondisi topografi perbukitan yang kritis ini menimbulkan dampak serius. Sampai Jumat (14/11) pukul 11.16 WIB, 3 warga ditemukan meninggal dunia, sementara 20 lainnya masih hilang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr Suharyanto SSos MM dijadwalkan bertolak menuju lokasi terdampak pada Jumat, 14 November 2025. “Atas arahan Presiden Prabowo Subianto, kami langsung berangkat ke sana,” kata Suharyanto usai mengisi materi Senior Disaster Management Training (SDMT) di Gedung INA DRTG, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Sebelumnya, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan telah dikirim lebih awal bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) dan personel Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom).

Setibanya di lapangan, Budi langsung melakukan asesmen, memberikan dukungan logistik, serta melakukan koordinasi lintas instansi untuk memastikan respons awal berjalan lancar.

“Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan sudah hadir di sana hari ini, membawa dukungan logistik dan peralatan” jelas Suharyanto.

Hingga Jumat pukul 11.16 WIB, laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat bahwa tiga warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara 20 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsoran.


Personel gabungan menyisir area terdampak longsor untuk mencari puluhan warga yang masih hilang. Proses pencarian dilakukan secara manual karena kondisi tanah dan cuaca yang tidak stabil.----disway news network

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Tagana, PMI, TNI, Polri serta relawan dengan total sekitar 200 personel terus melakukan operasi pencarian dan pertolongan.

Namun kondisi cuaca, tanah yang masih labil, serta minimnya penerangan menjadi tantangan besar bagi tim di lapangan. Kendati demikian, operasi SAR tetap dilanjutkan dengan memperhatikan faktor keselamatan tim.  “Kurang lebih ada 200 personel. Semoga seluruh masyarakat yang hilang dapat segera ditemukan,” kata Kepala BNPB.

“Kami datangkan alat berat, pompa alkon, dan warga di sekitar situ juga kami pastikan kebutuhan dasarnya tercukupi,” tambahnya.

Selain fokus pada pencarian korban, BNPB memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak melalui pendistribusian logistik dan alat pendukung seperti alat berat dan pompa alkon. Warga yang selamat telah mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk sementara waktu.

BNPB juga menyiapkan langkah jangka menengah berupa relokasi untuk 28 warga yang tinggal di zona rawan longsor. Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyiapkan lahan relokasi yang dinilai lebih aman. Relokasi akan dilaksanakan setelah seluruh proses tanggap darurat selesai.

“Ada 28 rumah yang harus direlokasi. Itu pun pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasinya. Sehingga setelah proses tanggap darurat ini selesai, relokasinya sudah kita siapkan,” jelas Suharyanto.

“Kita ungsikan dulu yang berada di titik-titik rawan supaya meninggalkan rumah jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban tambahan,” tambahnya.

Kerugian material yang terjadi mencakup 12 rumah yang mengalami kerusakan parah akibat tertimbun material longsor. Selain itu, sebanyak 16 rumah di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, juga berada dalam kondisi terancam oleh potensi longsor susulan.

Tim gabungan terus melaksanakan proses pencarian dan penyelamatan. Namun, upaya tersebut terkendala oleh kondisi cuaca, tanah yang masih tidak stabil, serta minimnya penerangan di lapangan.

Meski demikian, operasi SAR tetap dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk situasi cuaca dan kondisi tanah yang rawan bergerak.

BNPB juga mengimbau masyarakat agar mengosongkan area rawan longsor untuk sementara waktu demi mencegah jatuhnya korban tambahan akibat longsor susulan. Upaya penyelamatan, mitigasi, serta pemulihan terus dilakukan secara terpadu demi keamanan warga dan percepatan penanganan bencana.

Sumber: harian.disway.id