Letusan Sekunder Semeru Kepung Gladak Perak, Pengendara Panik Berlarian Saat Asap Panas Menutup Jembatan
Tangkapan layar instagram milik sutikno--
LUMAJANG, DISWAYMALANG.ID—Letusan sekunder Gunung Semeru memicu kepanikan di Jembatan Gladak Perak, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Minggu (23/11) sore. Asap putih tebal dari aliran Sungai Besuk Kobokan tiba-tiba membumbung dan menutup jarak pandang saat banjir lahar dingin mengalir deras di bawah jembatan.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, ketika banyak kendaraan dari arah Lumajang maupun Malang sedang melintasi jembatan penghubung utama tersebut. Asap tebal muncul akibat pertemuan material vulkanik panas Semeru dengan air di aliran Besuk Kobokan, sehingga memicu letusan sekunder dan kepulan asap berbahaya.
Petugas gabungan yang berjaga langsung menghentikan lalu lintas dan meminta pengendara menjauh dari jembatan. Mereka melakukan buka–tutup akses untuk mencegah warga terjebak ketika letusan sekunder terjadi kembali.
“Asapnya panas dan sangat tebal, itu yang membuat pengendara diminta mundur. Letusan sekunder bisa muncul tiba-tiba,” kata Kepala BBPJN Jatim–Bali, Hurriyanto.
Video kepanikan pengendara ketika asap tiba-tiba menutup jembatan viral di media sosial. Rekaman memperlihatkan warga berlarian meninggalkan jembatan karena tidak dapat melihat arah akibat kepulan asap putih yang menyelimuti Gladak Perak.
Pantauan di lapangan menunjukkan petugas dari berbagai unsur, termasuk BBPJN, tetap bersiaga untuk memastikan jembatan tidak dilalui saat kondisi memburuk. Material panas yang bercampur air dikhawatirkan dapat kembali memicu letusan sekunder sewaktu-waktu.
“Kami imbau pengendara yang melintas di Gladak Perak untuk sangat berhati-hati. Asap dari letusan sekunder bisa menutup jalan dan membahayakan pengguna jalan,” ujar Hurriyanto.
Seorang pengendara, Sutikno, mengaku jarak pandang mendadak hilang ketika asap naik ke atas permukaan jembatan. Selain panas, abu vulkanik yang terbawa angin juga mengganggu perjalanan.
“Jarak pandangnya langsung terbatas, bahkan nyaris tidak kelihatan apa-apa. Ada abu vulkanik juga,” ungkapnya.
Hingga sore hari, petugas masih menerapkan sistem buka–tutup jembatan sambil memantau stabilitas aliran lahar di Besuk Kobokan. Warga diminta menghindari Gladak Perak jika tidak dalam kondisi mendesak, mengingat aktivitas vulkanik Semeru masih fluktuatif dan berpotensi menimbulkan letusan sekunder susulan.
Sumber:
