Status Awas Semeru: Khofifah Tinjau Pengungsian, Tekankan Evakuasi Cepat dan Keselamatan Warga
Gubernur Jawa Timur Menyampaikan Hasil Tinjauan Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru--
LUMAJANG, DISWAYMALANG.ID—Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau sejumlah titik pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Semeru pada Kamis (20/11). Kunjungan dilakukan menyusul kenaikan status Semeru dari Siaga menjadi Awas yang terjadi dalam waktu hanya satu jam.
Khofifah menegaskan bahwa keselamatan jiwa menjadi prioritas utama, terutama bagi warga yang masih beraktivitas di kawasan zona merah seperti Gladak Perak, Kecamatan Pronojiwo.
Menurut Khofifah, sistem peringatan dini sudah berfungsi baik. Sirene berbunyi, petugas melakukan penyisiran, dan imbauan evakuasi disampaikan secara langsung kepada warga begitu status naik.
“Ketika kemarin dari siaga ke awas itu diworo-woro. Ada sirine, ada petugas mondar-mandir untuk evakuasi. Mitigasinya bagus, proses evakuasinya bagus,” jelasnya.
Namun, percepatan status membuat sebagian warga dari Kediri yang berada di Gladak Perak ikut terjebak material guguran.
Khofifah mengungkapkan bahwa sebagian besar warga terdampak sebenarnya sudah menempati hunian tetap (huntap) yang dibangun pasca erupsi sebelumnya. KTP mereka pun telah dipindah ke lokasi relokasi.
Namun, banyak warga tetap bekerja di sekitar zona merah sehingga masih bolak-balik ke wilayah rawan.
“Bukan tidak mau menjauhi lokasi, tapi tempat kerjanya di situ. Jadi mereka mendekatkan diri ke tempat kerja,” katanya.
Pendataan kerusakan masih dilakukan. Keterangan awal kepala desa menyebutkan bahwa jumlah rumah terdampak diperkirakan lebih dari 100 unit. BPBD Jawa Timur bersama Pemprov terus melakukan verifikasi detail untuk pemulihan lanjutan.
Di SDN Supit Urang 4, salah satu titik pengungsian yang ditinjau, penanganan sudah menerapkan pemisahan ruang untuk anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dan warga umum. Jumlah pengungsi disebut bersifat dinamis menyesuaikan aktivitas erupsi.
“Semua sudah ditempatkan di titik-titik pengungsian. Tadi saya lihat pembagiannya rapi,” ujarnya.
Selain di sekolah tersebut, pengungsi juga tersebar di masjid, balai desa, dan balai kecamatan.
Pemprov Jatim memastikan distribusi logistik, makanan siap saji, selimut, tikar, serta kebutuhan balita dan lansia berlangsung lancar. Layanan medis, pemeriksaan kesehatan, hingga dukungan psikososial juga disiapkan.
Sinergi dilakukan bersama BPBD, TNI-Polri, pemerintah kabupaten, kecamatan, dan relawan.
Sumber:
