1 tahun disway

Miris! Kemenkes: Hanya 2% Penduduk Indonesia Sehat Mental, 0,25% Punya Pikiran Bunuh Diri

Miris! Kemenkes: Hanya 2% Penduduk Indonesia Sehat Mental, 0,25% Punya Pikiran Bunuh Diri

Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan dr Imran Pambudi (dua dari kanan)--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengungkapkan data yang memprihatinkan mengenai kondisi kesehatan mental masyarakat. Yaitu sekitar 2 persen dari total penduduk Indonesia yang dapat dikategorikan memiliki kondisi mental yang benar-benar sehat.

 

Angka ini disampaikan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan, dr Imran Pambudi. Merupakan hasil survei dan kajian terbaru dari Institute for Health Mentrics and Evaluations (IHME),

 

Sekaligus data tersebut menjadi alarm serius bagi sektor kesehatan nasional. Mengingat kesehatan mental merupakan pilar fundamental bagi produktivitas dan kesejahteraan umum.

 

Data ini terungkap dalam sebuah seminar nasional yang membahas tantangan kesehatan mental di era modern.

 

"Kalau dari IHME juga, ternyata didapatkan angka bahwa ada 2 persen penduduk umur lebih dari 15 tahun yang memiliki kesehatan jiwa," ujar dr. Imran Pambudi saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu, 8 Oktober 2025.

 

"Dan dari situ ada 0,25 persen yang memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup. Punya pemikiran tapi belum sampai bunuh diri. Dan dari angka ini, yang paling tinggi, proporsinya itu ada di Jawa Barat," tambahnya.

 

Mayoritas Penduduk Miliki Gangguan Ringan hingga Sedang

 

Dokter Imran Pambudi menyatakan, persentase yang sangat kecil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penduduk menghadapi berbagai tingkat permasalahan psikologis.

 

Walaupun tidak semua kondisi termasuk dalam kategori gangguan mental berat, banyak warga yang hidup dengan gangguan mental ringan hingga sedang. Seperti kecemasan (anxiety) dan depresi.

 

"Kita harus jujur melihat data ini. Angka 2 persen ini berarti ada jutaan masyarakat kita yang memerlukan perhatian khusus. Kesehatan mental seringkali menjadi silent crisis karena gejalanya tidak terlihat secara fisik," tegasnya.

 

 

Ancaman Nyata: Pikiran Bunuh Diri

 

Data yang lebih mengkhawatirkan datang dari temuan mengenai ideasi bunuh diri. Kemenkes melaporkan bahwa 0,25 persen dari populasi Indonesia. Atau, sekitar satu dari 400 orang, pernah memiliki pikiran atau kecenderungan untuk bunuh diri.

 

Persentase kecil ini, jika dikonversi ke jumlah populasi Indonesia, mewakili ratusan ribu individu yang berada dalam kondisi mental yang sangat rentan.

 

"Angka 0,25 persen ini adalah lampu merah yang harus kita tindaklanjuti segera. Ini bukan hanya data statistik, ini adalah nyawa. Mayoritas kasus bunuh diri berakar dari gangguan mental yang tidak terdiagnosis atau tidak tertangani dengan baik, seperti depresi berat," jelas Imran.

 

Kemenkes Dorong Peningkatan Akses Layanan

 

Menanggapi data ini, Kemenkes berjanji memperkuat upaya promotif dan preventif serta meningkatkan akses layanan kesehatan mental. Beberapa langkah yang akan difokuskan meliputi:

  • Integrasi Layanan: Memasukkan layanan kesehatan mental ke dalam fasilitas kesehatan primer, seperti Puskesmas, agar mudah diakses masyarakat.
  • Edukasi dan Stigma: Melakukan kampanye besar-besaran untuk mengurangi stigma negatif terhadap gangguan mental, mendorong masyarakat mencari bantuan tanpa rasa takut.
  • Pelatihan Tenaga Kesehatan: Melatih lebih banyak tenaga kesehatan non-spesialis (dokter umum dan perawat) agar mampu memberikan intervensi dasar kesehatan mental. 

 

Kemenkes berharap, dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kesadaran dan kondisi kesehatan mental penduduk Indonesia dapat meningkat signifikan di tahun-tahun mendatang.

Sumber: disway news network